Ponselmu berdenting di suatu siang. Itu notifikasi bahwa temanmu
mengupdate statusnya : “Bye bye Seoul... kapan-kapan kita ketemu lagi.” Hmf.
Sudah sejak lama kamu jelous sama temanmu yang satu ini. Hobinya wara-wiri ke
tempat-tempat yang kamu baca di majalah wisata. Dan kebanyakan tempatnya bukan
di Indonesia. Mentang-mentang pegawai pemerintah ! Pasti nilep uang rakyat dan
dipake untuk senang-senang ke luar neg....
Stop!
Jangan berpikiran buruk dulu. Sebenarnya, untuk jaman sekarang,
luar negeri tidaklah jauh dan juga sangat terjangkau oleh pekerja-pekerja muda yang
seksi yeah seperti kita ini. Dengan dihapuskannya peraturan fiskal bagi
pelancong domestik yang ingin go internasional, kita sudah menghemat Rp 2,5
juta sendiri. Nah, dengan modal segitu saja, kita sudah bisa banget
menginjakkan kaki ke negeri seberang.
Teman saya dari Malang, menghabiskan “hanya” Rp 1,5 juta untuk
melancong 3 hari 2 malam ke Singapore. Komplit, plit perjalanan dari rumahnya
sampai kembali ke rumahnya. Seorang blogger dari Surabaya juga menghabiskan
“hanya” Rp 1,3 juta untuk melawat KL-Penang dalam durasi waktu yang sama.
Yang diperlukan itu hanya niat, visa dan paspor (dan bagaimanapun,
duit tentunya).
Oleh kekuatan diplomatik pemerintah kita, WNI diperbolehkan masuk
tanpa visa ke beberapa negara tetangga kita. Singapore, Malaysia dan Brunei
Darussalam diantaranya. Secara goegrafis pun, tiga negara ini yang paling dekat
dengan Indonesia. Jadi, Yes, literally, luar negeri memang tidaklah jauh.
Pembuatan paspor pun sekarang cukup mudah. Tidak ada lagi
palak-palakan. Kalau masih menemukannya, silakan laporkan. Sediakan dana Rp 275
ribu (resminya) dan waktu untuk mengurusnya sendiri di kantor imigrasi
terdekat. Oh, dan sekarang malah sudah ada permohonan paspor via web! Kita
memang harus tetap datang ke kantor imigrasi untuk difoto dan diwawancara,
tetapi waktu yang diperlukan jauh lebih berkurang jika dibandingkan dengan
mengurusnya secara manual.
Visa tidak perlu. Paspor sudah oke. Sekarang urusan duit. Berapa
sih gaji pegawai level rendahan kayak saya, gak mungkin lah jalan-jalan ke luar
negeri. Mungkin begitu pikir kamu.
Nah, Teman, masih ingat bunyi Dasa Dharma Pramuka yang ke-7? Tidak
? Yah, coba tanya sama sepupu kamu yang masih SD.Dia bakal bilang dengan
lantang :
“Hemat, cermat dan bersahaja!”
Betul sekali. Hematlah. Urusan uang itu urusan perencanaan.
Jadi gini. Segala sesuatunya itu bisa diatur kalau kamu punya visi
atau rencana atau gambaran untuk masa yang akan datang. Kata lainnya, ku tahu
yang ku mau. Kalau kamu punya niatan atau mimpi atau apa pun sebutannya untuk
menginjakkan kaki ke luar negeri, coba bikin perencanaan yang jelas. Atur
strateginya. Tentukan deadline-nya.
Nah menyangkut penyiapan dana tersebut, ada 7 langkah mudah
untuk mewujudkannya. Jadi, melancong ke luar negeri ? Hayuuuuk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yang suka kuah capcaynya, silakan mengorder di sini...