Hari ke-6.
00.00
Masuk ke Stasiun Tugu. Cuma buka mata dikiiiiitttt, waktu bangku sebelah diduduki pemiliknya.
05.00
Terbangun dengan mata sepet. Penumpang depan kehilangan BB-nya. Si pemilik, ABG yang sedang melakukan perjalanan bersama Ibu dan abangnya, nangis sesunggukan melaporkan kejadian itu pada Sang Ayah.
Serius. Nggak becandaan ini. Kisah nyata bener-bener.
07.30
Bangun beneran dan bengong ngeliatin sawah dan petaninya dan sawah dan petaninya dan sawah dan petaninya nggak putus-putus kayak kalimat ini.
Berusaha memutuskan penginapan yang akan dituju : Rumah Ebo atau Orange House ?
Browsing keduanya dari Scotia tercinta untuk cari plus minusnya.
09.00
Akhirnya menginjakkan kaki di Stasiun Bandung lagi.
Aih, jadi ingat cerita pertama kalinya menginjakkan kaki di stasiun ini.
Memutuskan menelpon Rumah Ebo sebagai alternatif pertama.
09.30
10.00
Ketemuan dengan Nyak Gue yang udah bawa orang aneh lagi.
Kadang-kadang gue entah kagum entah jengkel dengan kemampuannya mendekatkan diri kepada orang-orang tak dikenal.
Gue sih, lebih memilih memasang Police Line di sekitar gue daripada kenapa-kenapa dan gue menyesal di kemudian hari. Entah ya, mungkin insting waspada gue agak keterlaluan. Kebiasaan lama yang terbentuk karena seringnya luntang lantung sendirian naik transportasi umum yang kadang-kadang bukanlah taman bermain anak-anak. You know what I mean.
11.00
Sampai di Rumah Ebo.
Niiiiice place! d >_< b
Ntar dibikin review sendiri deh.
12.00
Ketemu Ira dan diajakin makan siang di Kartika Sari Dago.
Ibu Dosen ... |
... dan mi kocok Kartika Sari traktirannya. |
13.30
Ke Bandung Super Mall dan masuk ke tujuan utama : Trans Studio.
Nenteng sepatu suede merejene Crocs diskonan pulang.
23.00
Nyasar.
24.00
Bergelung di balik selimut di ranjang gue di Rumah Ebo.
Dan hari ke-6 berakhir di sini.
#fotonya tetep nyusul dong ah... secara jaringan masih lambreta
Udah diunggah dong, ah... :)
Udah diunggah dong, ah... :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Yang suka kuah capcaynya, silakan mengorder di sini...